Tips untuk Fresh Graduates

"The person passionate about what he or she is doing will outwork and outlast the guy motivated solely by making money." ― Reid Hoffman

Sejak tahun 2011 salah satu kegiatan yang saya lakukan hampir setiap minggu adalah melakukan rekrutmen pegawai baru. Dari sekitar 10 orang di tahun 2011, Suitmedia bertumbuh secara organik menjadi sekitar 120 orang di tahun 2019.


Sebelum kami memiliki tim HR, saya dan co-founder lainnya turun tangan langsung membuat iklan lowongan kerja, mempublikasikannya ke berbagai channel, melakukan seleksi CV, mengundang kandidat, sampai dengan menguji kemampuan teknis dan interview mereka. Setelah ada tim HR pun (sejak tahun 2013), masih ada beberapa hal yang saya turun tangan langsung, khususnya terkait kandidat yang akan sering berkomunikasi langsung dengan klien.


Dari pengalaman tersebut, sering kali saya menemukan fresh graduates yang clueless (tidak tahu apa-apa) tentang kehidupan setelah lulus kuliah. Ada yang tersirat tidak mengenali dirinya sendiri. Ada yang tidak bisa membuat CV dan cover letter yang baik, bahkan tidak punya netiket yang baik ketika menghubungi perusahaan melalui email. Dan terakhir, ada juga beberapa yang messed up ketika proses interview.



Berawal dari coret-coret di notes yang saya upload di Instagram Stories beberapa bulan lalu – yang ternyata mendapatkan sambutan positif – tulisan ini sengaja ditulis dalam bahasa Indonesia (mixed with English ala millennials) untuk membantu teman-teman fresh graduates dalam menghadapi tantangan dunia kerja.

Coret-coret sambil me-review CV, sambil menunggu klien

Tips #1 : Kenali Diri Sendiri

Tidak jarang saya menemukan kandidat yang tidak jelas dengan dirinya. Tersirat dari resume-nya, mereka banyak meluangkan waktu di bidang A, tapi kuliah di bidang B, lalu melamar kerja di bidang C, padahal punya potensi di bidang D. Oleh karena itu, hal pertama yang harus dilakukan oleh fresh graduates adalah kenali diri sendiri!

Carilah apa yang menjadi 'ikigai' dalam hidupmu. Ikigai lebih dari sekadar passion. Ikigai merupakan alasan mengapa kamu hidup dan bermanfaat (memberikan value) bagi orang-orang di sekitarmu. Ketika kamu sudah menemukan ikigai, hal ini akan menjadi salah satu energi pendorong ketika kamu bangun di pagi hari untuk segera berkarya.