Install StarUML di Ubuntu

Kemarin Paul mengirimi saya beberapa file rancangan suatu sistem untuk keperluan proyek yang sedang kami kerjakan. Di antara file tersebut ada file berekstensi .uml, yang mana merupakan file luaran program StarUML. StarUML merupakan perangkat lunak open source yang cukup populer untuk membuat desain UML. Sayangnya, StarUML hanya bisa dijalankan di platform Win32, tidak ada versi untuk platform lainnya termasuk Linux (Ubuntu) seperti yang saya gunakan.

StarUML versi Linux tidak tersedia, tidak berarti kita tidak bisa menggunakannya di Linux :). Yang pertama terlintas di pikiran saya adalah dengan menginstalnya di platform Win32 yang ada di atas Virtualbox 2.1.0 baru saya. Tapi setelah dipikir-pikir hasilnya nanti jadi tidak praktis, akhirnya saya pun mencoba menginstallnya dengan Wine, seperti dulu saya pernah menginstal Office 2007 di Ubuntu saya :).

Adapun langkah-langkah menginstall StarUML di Linux (Ubuntu) adalah sebagai berikut:

1. Install Wine
$ sudo apt-get install wine
2. Download winetricks,
$ wget http://www.kegel.com/wine/winetricks
lalu
$ winetricks mfc42 msxml4 
3. Download dan install Windows Script Control
$ wget http://download.microsoft.com/download/winscript56/Install/1.0/W982KMeXP/EN-US/sct10en.exe
$ wine sct10en.exe
4. Terakhir, install StarUML.
$ wine /path/to/StarUML/staruml-5.0-with-cm.exe

Semoga bermanfaat.. :)

Pelatihan OpenOffice.org

Kemarin, 13-14 Desember 2008, saya dan Roland berkesempatan untuk menjadi trainer di pelatihan OpenOffice.org. Pelatihan yang diselenggarakan di Laboratorium Dasar Informatika ITB oleh POSS ITB ini, diikuti oleh lebih dari 40 peserta. Pada kesempatan ini, saya mengajarkan tentang penggunaan Writer (termasuk Math) dan Calc, sedangkan Roland mengajarkan tentang Draw dan Impress.

Peserta pelatihan ini datang dari berbagai kalangan, kebanyakan dari mereka adalah guru dari sekolah-sekolah di Bandung. Latar belakang kemampuan komputernya pun beragam, ada yang sudah mahir menggunakan MS Office, ada yang tidak terlalu mahir, dan bahkan ada yang sangat awam terhadap komputer (kalau gak mau dicurigai belum pernah mengoperasikan komputer ;). Saat memberikan pelatihan ini, saya jadi teringat ketika dulu menjadi asisten kuliah TIK bagi mahasiswa jalur  bridging (Kemitraan Nusantara) ITB 2008. Saat itu latar belakang calon mahasiswanya pun beragam karena asal daerah mereka berbeda-beda, ada yang dari kota besar dan tak sedikit yang dari kota kecil di pelosok negeri ini, yang mana masih asing dengan komputer. Begitu pula saat memberikan pelatihan ini, bukan tidak mungkin ada yang baru mulai belajar aplikasi perkantoran :). Satu hal yang bikin saya kagum dari peserta pelatihan kemarin adalah kemauan mereka untuk terus belajar di usia yang tidak terlalu muda lagi :).

Mengenai aplikasi OpenOffice.org 3, menurut saya ini adalah salah satu aplikasi open source terbaik yang pernah ada. Setidaknya ada 3 alasan kenapa saya bilang OpenOffice.org 3 ini sangat recommended:
  1. Gratis! Anda tidak perlu mengeluarkan uang sebesar US$ 150 - 680 untuk mendapatkan aplikasi perkantoran yang lengkap. Terlebih penting lagi, Anda tidak perlu melakukan pembajakan software jika tidak punya uang. ;)
  2. Semua kebutuhan umum aplikasi perkantoran (yang biasa dikerjakan di MS Office) bisa dikerjakan di OpenOffice. Isu layout yang kacau saat membuka .doc dari MS Office di OpenOffice pun sudah diperbaiki secara drastis, meskipun belum sempurna.
  3. Ada fitur "Export to PDF" ... dan Anda pun akan menghemat uang (lagi) sebesar US$449 :).
Belum punya OpenOffice? Langsung saja unduh installer-nya di sini atau di sini (mirror Indonesia ;).

cheers...

Final Lomba Karya Ilmiah “Tanoto Foundation Award”

Sabtu lalu, 6 Desember 2008, kami (saya, Wisnu, Paul, dan Ahmy tapi berhalangan hadir) mewakili HMIF ITB, mendapatkan kesempatan untuk mempresentasikan karya ilmiah atau penelitian kami. Karya ilmiah tersebut kami ikut sertakan pada lomba karya ilmiah antar himpunan mahasiswa di ITB yang disponsori oleh Tanoto Foundation di mana hari Sabtu yang lalu adalah presentasi finalnya. Lomba karya ilmiah atau penelitian ini sebenarnya dilaksanakan dari bulan April sampai September tahun ini, namun pelaksanaan presentasi final baru diadakan awal bulan ini.


Lomba penelitian “Tanoto Foundation Award” ini merupakan kali kedua yang diadakan oleh Kantor Wakil Rektor Kemahasiswaan dan Akademik (WRMA). Dari 20-an himpunan mahasiswa yang diundang dan 17 di antaranya yang mengajukan proposal penelitian, 7 proposal berhasil lolos seleksi dan mendapatkan pendanaan. Ketujuh proposal tersebut berasal dari HMIF (Teknik Informatika), HME (Teknik Elektro), Himatika (Matematika), IMAG (Arsitektur), HMTL (Teknik Lingkungan), HMFT (Teknik Fisika), dan Himatek (Teknik Kimia).

Judul karya ilmiah yang kami presentasikan adalah "Pembangunan Distro Linux untuk Pendidikan di Indonesia (Studi Kasus: ITB)". Terdengar tidak asing kan :). Adapun distro yang dimaksud di atas tentu saja adalah OSGX. Motivasi utama kami ikut serta dalam lomba ini adalah supaya mendapatkan pendanaan. Setahu saya, tidak ada distro Linux yang populer yang tidak memiliki sponsor pendanaan. Lihat saja: Ubuntu disponsori oleh Canonical, Fedora disponsori oleh Red Hat, Nusantara didukung oleh Ristek, BlankOn didukung oleh UNESCO melalui YPLI, dll. Hal inilah yang membuat kami memberanikan diri untuk mengajukan proposal ke LPKM. Dana tersebut kami gunakan untuk produksi, publikasi, dan sosialisasi.

Pada presentasi final kemarin, saya lebih memfokuskan presentasi pada masalah yang kami coba pecahkan melalui, yakni masalah pembajakan software, "sulitnya" mendapatkan software pada sistem operasi Linux, dan infrastuktur Internet yang kurang memadai jika harus mengunduh program dari repository. Ketiga masalah tersebut diselesaikan dengan solusi menyediakan distro Linux yang siap pakai, sekali instal semua kebutuhan aplikasi perkuliahan di ITB bisa terpenuhi. Kenapa ITB saja? Karena menurut kami, semakin fokus target pengguna, maka suatu distro akan semakin tepat guna. Lagipula, kalau target pengguna kami masyarakat awam, hal itu malah akan "reinventing the wheel" di mana sudah ada distro Nusantara dan BlankOn. Hmm.. saya pikir salah satu dari kedua distro ini sebenarnya "reinventing the wheel", kan target penggunanya sama-sama adalah masyarakat Indonesia pada umumnya. Nah loh...

Presentasi berjalan tidak semulus yang diharapkan. Setelah laptop tersambung dengan proyektor, OpenOffice Impress malah tidak bisa muncul. Lagi-lagi saya gagal untuk bergaya dengan mooo ;(. Untungnya, saya sudah menyiapkan file PDF-nya dan presentasi pun dijalankan dengan Evince (Document Viewer), program default untuk membuka file PDF di Ubuntu. Selesai presentasi, mulailah sesi tanya-jawab dari dewan juri yang ternyata sudah ahlinya penjurian lomba karya ilmiah, tingkat nasional semua lah. Ada seorang juri yang pertanyaannya selalu menusuk setiap finalis, ternyata beliau adalah ketua dewan juri Pimnas :), jadi wajarlah kalau beliau seperti itu karena (menurut saya) tujuannya untuk menggembleng mental dan kualitas karya ilmiah semua peserta.

Setelah keenam finalis mempresentasikan penelitiannya (Himatek tidak hadir), hanya butuh waktu sekitar 15 menit bagi dewan juri sebelum urutan juaranya bisa diumumkan. Feeling saya mengatakan kami tidak akan juara 1, mengingat tidak ada juri yang berlatar belakang IT, karena itu (menurut saya) mereka pasti mengharapkan studi kasus kami bukan sesempit ITB saja tapi nasional. Meskipun demikian, saya optimis kami bisa mendapatkan juara di hari itu. Saya lebih menjagokan HME dengan lampu hemat energinya di mana juga sudah menjuarai lomba penelitian lainnya yang disponsori oleh Rekayasa Industri. Dan hasilnya (jreng..jreng..jreng..) sebagai berikut:
  1. Himatika, optimasi penempatan wireless access point
  2. HMIF, distro Linux untuk pendidikan
  3. HME, lampu hemat energi dari LED

Puji Tuhan! Ternyata feeling saya benar dan itulah hasilnya. Dengan mengesampingkan pandangan objektif saya bahwa luaran penelitian si juara 1 masih jauh untuk bisa diimplementasikan (karena mengabaikan faktor perambatan non-line-of-sight sinyal akibat banyaknya obstacle), semoga setiap karya ilmiah yang telah dilakukan bisa bermanfaat.

Tetaplah berkarya!

Final Lomba Blogging OSS Week 2008

Puji Tuhan! Hari ini saya mendapat kesempatan untuk mengikuti putaran final lomba blogging OSS Week 2008. Lomba Blogging ini merupakan salah satu acara dari rangkaian acara OSS Week yang diadakan oleh POSS ITB. Adapun aturan main dari lomba ini adalah peserta diwajibkan membuat post di blog dengan tema "Open Source Software" sebanyak 7 artikel dalam waktu 7 hari (17 November 2008 - 23 November 2008).


Pada putaran final ini, finalis diminta untuk mempresentasikan artikel blognya di hadapan para juri. Lalu, juri dan hadirin dipersilakan untuk memberikan pertanyaan kepada para finalis. Adapun tulisan yang saya angkat untuk dipresentasikan adalah "Open Source, Solusi di Masa Krisis". Presentasi tersebut juga saya perluas sedikit sehingga mencakup masalah mitos OSS, tips migrasi, serta sepotong-sepotong isi tulisan saya lainnya di blog ini.

Hasilnya cukup mengejutkan, dan inilah urutan juaranya:
  1. Anggriawan Sugianto
  2. Haryo Triwardhono, masih kelas XI di SMAN 20 Bandung loh..
  3. Dani Iswara, "dokter linux" yang ternyata lebih rapih dari yang keliatan di foto
  4. Fahri Firdausillah (datang jauh-jauh dari Semarang) & Ardianto Satriawan (elektro itb 2007)
Selamat ya atas setiap hadiah yang bisa dibawa pulang :). Secara umum, semua materi yang disampaikan oleh para finalis sangat menarik. Setiap finalis mempresentasikan tulisannya dengan gaya dan sudut pandang yang berbeda-beda. Semoga saja setiap tulisan yang sudah dipublikasikan bisa memberikan pencerahan kepada masyarakat akan keuntungan menggunakan software open source.

cheers...