Short Trip to Bali

Kamis, 26 Januari 2012, saya dan teman-teman Suitmedia, mengadakan annual gathering ke Lombok dan Bali. Acara ini sebenarnya sudah direncanakan beberapa bulan sebelumnya dan sempat mengalami beberapa perubahan rencana. Awalnya sempat tercetus gagasan untuk gathering ke negara tetangga, supaya wawasan tim kita lebih terbuka terhadap kemajuan teknologi. Namun karena jumlah orang di semua business unit bertambah banyak dan load pekerjaan di akhir tahun cukup tinggi, akhirnya acara annual gathering (a.k.a. internal agency training) dipindah ke dalam negeri saja dan dilaksanakan di awal tahun 2012.

Suitmedia at Kuta Beach

Setelah menyelesaikan PR dari beberapa klien sampai jam 3 pagi di kantor, akhirnya bisa sedikit tenang bisa meninggalkan Jakarta tanpa perlu membawa laptop. Jam 10 pagi, kami bertiga puluhan menyewa taksi menuju Terminal 1C Bandara Soeta. Jadwal keberangkatan Batavia Air ke Denpasar hari itu seharusnya jam 1 siang, tapi ternyata delay, as always, sampai 1,5 jam.


Jam 4an sore WITA, kami tiba di Bandara Ngurah Rai, rencananya mau langsung naik bis menuju Padangbai. Itinerary yang sudah disusun untuk 3 hari pun sebenarnya semuanya berkegiatan di Lombok. Sayangnya cuaca hari itu sedang tidak baik, gelombang laut sedang tinggi sehingga pelabuhan pun tutup selama beberapa hari. Plan B — naik pesawat dari Denpasar ke Lombok — pun tidak bisa dilakukan akibat delay Batavia Air sebelumnya. Akhirnya, dengan terpaksa seluruh itinerary yang sudah dirancang Dandy dibatalkan. Itinerary yang baru pun dirancang spontan di Denpasar berbekal koneksi Dandy dan Mike di Bali.

Tiba di Bandara Ngurah Rai, Bali

Hari pertama, kami hanya numpang lewat ke Kuta dan Seminyak. Tempat singgah pertama ternyata malah rumah makan khas Jakarta, Warung Batavia di Kuta. Tapi berhubung perut sudah krucuk-krucuk — jam 9 malam waktu setempat — apapun itu yang penting bikin kenyang. Selesai makan malam, kami melanjutkan perjalanan ke Seminyak dan menginap di Grandmas Hotel. Sekitar 200 meter dari hotel adalah pantai Seminyak. Malam itu kelihatan sekali bahwa gelombang laut sangat tidak bagus, pantas saja pelabuhan ditutup. Tepat di ujung jalan menuju pantai, ada hotel Anantara yang mana punya sebuah club/bar terbuka di lantai paling atas. Karena waktu itu bukan akhir pekan dan sudah larut malam, suasana seolah-olah seperti club pribadi. Sofanya berbentuk kasur, langsung menghadap ke Samudera Hindia, great view! Jadi terpikir suatu saat kalau backpacking ke sana, semoga bisa menumpang tidur di club tersebut hanya dengan memesan segelas Bintang/Heineken :p haha..

SOS Supper Club at Anantara Bali

Hari kedua, kami berangkat agak kesiangan menuju Kintamani. Kalau di peta, Seminyak itu di kiri bawah, Kintamani itu di kanan atas. Pantas saja kalau perjalanan ini memakan waktu beberapa jam. Satu hal yang kurang mengenakkan di Kintamani adalah para penjual oleh-oleh di sana sangat memaksakan jualannya ke para turis. Seusai makan siang dan mengunjungi Danau Batur, kami kembali ke selatan pulau Bali. Niatnya mengejar sunset di Tanah Lot, tapi sayangnya cuaca tidak mendukung, akhirnya hanya sekedar "touchdown" di Pura Tanah Lot. Hari semakin malam, kami beranjak untuk makan malam di Jimbaran. Sea food nya enak-enak, terutama sambal bawang khas Bali, ditambah lagi pemandangan laut nya malam itu nggak kalah oke. Kami kembali ke penginapan di Seminyak menjelang tengah malam. Perut kenyang, semua senang :)

Suitmedia Crew at Tanah Lot, Bali

Hari ketiga, kami berangkat lebih pagi meninggalkan Seminyak menuju Monkey Forest di Ubud. Setelah puas melihat-lihat monyet (aneh ya?), kami mampir makan siang dulu di tengah sawah, masih di Ubud. Lagi-lagi menu nya sea food, nggak kalah enak dari sea food Jimbaran, dan yang paling penting sambal bawang khas Bali nya maknyus! :) Usai makan siang, kami menyempatkan diri ke pusat oleh-oleh Krisna dan Joger, di Kuta, sebelum menuju tempat wisata terakhir, the famous Kuta Beach. Well, kalau dibandingkan pantai-pantai lainnya di Indonesia — misalnya Karimunjawa, Pulau Seribu, dll — keindahan Pantai Kuta ini sebenarnya tidak ada apa-apanya. Jadi ingat jurnalis Time pun pernah mengkritik pemerintah Bali karena tidak bisa mengurus Kuta. But then, rasanya ada yang kurang kalau ke Bali tanpa "touchdown" di Kuta. Dari Kuta, kami langsung menuju ke Bandara Ngurah Rai. Sempat khawatir karena ada satu rombongan mobil yang terancam ketinggalan pesawat karena terjebak macet di jalan. Untungnya, mereka semua bisa menyusul di detik-detik terakhir check in, sambil ngos-ngosan tentunya XD. Untuk perjalanan pulang ini, kami naik pesawat milik maskapai Citilink, tarifnya terjangkau dan berangkatnya on time. Jam 10 malam WIB, kami tiba dengan selamat di Bandara Soeta, setelah mengalami penerbangan di cuaca yang kurang baik.

Suitmedia at Monkey Forest, Ubud

Well, meskipun sangat singkat, tapi 3 hari tersebut lumayan memberi penyegaran buat teman-teman yang sudah bekerja keras sepanjang tahun. Salut sama Dandy dan Mike yang bisa arrange rencana perjalanan secara spontan untuk 30an orang. Selain itu, teman-teman pun bisa saling mengenal satu sama lain di antara semua business unit: tim Jakarta, Bandung, BukaLapak, HijUp dan Buzz. Semoga kita bisa bekerja lebih baik lagi, lebih fun tapi tetap profesional. Semoga spirit GWP (Great Work Place) bisa terbawa ke Suitmedia :)

Let's achieve more!

*) Photos credit to @zarathezara, @akhmadamal, @diajenglestari