Tahun lalu berat badan saya terus bertambah. Dari yang awalnya sudah
overweight sejak 2017, saya sempat hampir obesitas (87 kg) di awal masa
pandemi. Usaha untuk menurunkan berat badan tidaklah mudah. Saya beberapa kali
melakukan
intermittent fasting
dan
high-intensity interval training, tetapi tidak berhasil karena tidak dilakukan dengan benar.
Singkat cerita, akhirnya pada awal Agustus 2020 saya mulai memperbaiki gaya
hidup dan
berhasil menurunkan berat badan 15 kg dalam 3 bulan. Berat badan saya
turun dari 87 kg (Agustus 2020) menjadi 72 kg (Oktober 2020), dan sekarang
(Mei 2021) stabil di sekitar 68 kg.
@ Tanah Lot, Bali (2020) |
Berikut ini adalah hal-hal yang saya lakukan, sekaligus menjawab pertanyaan
banyak orang ketika melihat perubahan saya yang cukup signifikan.
#1 - Temukan motivasi yang tepat.
Saya sempat mengalami fase denial dengan menerapkan mindset bahwa kelebihan
berat badan itu tidak apa-apa, yang penting kita bahagia.. Itu tidak tepat.
Cari apa yang menjadi pain point utama kita. Setiap orang punya pain point
yang berbeda-beda: masalah penampilan, masalah kesehatan, masalah apa kata
orang, dsb. Pain point saya ternyata adalah masalah kecepatan berpikir,
apalagi sejak terjadi perlambatan ekonomi tahun lalu saya seharusnya bisa
berpikir lebih cepat (dan lebih baik).
Setelah tau pain point nya apa, segera take action! Motivasi itu hanya titik
awal, action akan menghasilkan momentum yang kita perlukan untuk membangun
kebiasaan baru.
#2 - Hitung target Indeks Massa Tubuh.
Indeks Massa Tubuh
/ Body Mass Index (BMI) bisa dihitung dengan cara membagi tinggi badan kita
(kg) dengan kuadrat tinggi badan kita (m2). Contohnya, tinggi badan
172 cm dan berat badan saya saat itu 87 kg, berarti BMI = 87 / (1.72 x 1.72) =
29.4, yang berarti saya overweight dan memiliki risiko kesehatan level
menengah. BMI normal kita berkisar antara 18.5 dan 24.9, yang berarti berat
badan normal saya seharusnya berkisar antara 54.8 kg dan 73.6 kg.
#3 - Konsultasi dengan ahli gizi.
Mula-mula saya riset dulu tentang semua makanan yang wajib dihindari dan yang
dianjurkan untuk diet sehat. Saya banyak membaca artikel kesehatan, terutama
dari
Klikdokter,
Alodokter,
dan
Halodoc, karena tulisannya sudah ditinjau oleh dokter sebelum dipublikasikan.
Setelah itu, saya konsultasi dengan dokter ahli gizi (nutrisionis), sekaligus
mengkonfirmasi validitas artikel yang saya baca, serta mendapatkan rekomendasi
yang lebih personalized dengan kebutuhan saya.
#4 - Hindari makanan yang tidak sehat.
Daftar makanan ini umumnya tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi oleh
siapapun, apalagi bagi orang-orang yang sedang menerapkan diet sehat.
- Karbohidrat sederhana: gula, tepung-tepungan
- Lemak jenuh dan lemak trans: gorengan
- Margarin, lemak dari daging, kulit ayam, jeroan