Tokyo Marathon merupakan salah satu acara lari marathon terbesar (World Marathon
Majors) yang dinanti-nantikan oleh pelari marathon di seluruh dunia. Tokyo
Marathon 2023 juga menjadi lari full marathon (42.2 km) perdana yang saya ikuti.
|
Tokyo Marathon 2023
|
Dalam artikel ini, saya akan membahas bagaimana persiapan sebelum race day,
strategi dan taktik yang digunakan selama perlombaan, serta tips untuk pemulihan
pasca race. Semua pengalaman yang saya tulis diharapkan bisa membantu para
pelari menghadapi full marathon dengan percaya diri.
Persiapan Tokyo Marathon
Persiapan adalah kunci untuk bisa tampil maksimal dalam Tokyo Marathon 2023.
Hal ini tentunya dimulai dengan hal-hal non-teknis seperti proses pendaftaran
dan persiapan perjalanan. Lalu, ada hal-hal teknis yang perlu dipersiapkan
termasuk strategi latihan, nutrisi, dan pemulihan.
Pendaftaran
Ada beberapa jalur untuk berpartisipasi di Tokyo Marathon 2023, yaitu:
-
Charity – untuk 4.000 pelari, pendaftaran mulai 11-24 Juli 2022, bukan
first-come first-served, sehingga bisa jadi 4.000 donasi terbesar lah yang
akan mendapatkan guaranteed entry. Donasi minimal ¥100,000.
-
RUN as ONE – untuk 350 pelari semi-elite dengan waktu 2:32 (pria) atau
3:19 (wanita), pendaftaran mulai 1-12 Agustus 2022.
-
OneTokyo Member – untuk 1.000 pelari, pendaftaran mulai 1-12 Agustus 2022,
diundi.
-
Tokyo Resident – untuk 500 pelari, pendaftaran mulai 15-26 Agustus 2022,
diundi.
-
General Entry – untuk ± 30.000 pelari, pendaftaran mulai 29 Agustus - 9
September 2022, diundi. Hasil undian diumumkan pada tanggal 4 Oktober
2022.
Sebagai pelari jelata, saya memilih General Entry dan ternyata mendapatkan
beginner's luck, langsung dapat undian di ballot WMM pertama yang saya ikuti.
Biaya pendaftaran dibayarkan setelah kita mendapatkan pengumuman lolos ballot,
yaitu ¥25,300. Konon katanya undian ballot Tokyo Marathon ini termasuk yang
paling susah / paling kecil peluangnya.
Sebenarnya ada jalur lain untuk berpartisipasi di Tokyo Marathon 2023, yaitu
membeli paket tur yang sudah termasuk penginapan di hotel yang dekat dengan
area start, yaitu Hilton atau Park Hyatt. Biayanya mulai dari USD 4,000 –
tidak termasuk tiket pesawat. Sungguh di luar budget saya. Haha.
Lalu, sebagai warna negara Indonesia kita pun membutuhkan visa untuk masuk ke
Jepang, kecuali kita sudah memakai e-paspor.
Pengalaman mengurus visa Jepang
dengan paspor biasa sudah saya tulis di artikel blog sebelumnya.
Strategi Latihan
Latihan fisik yang teratur dan intensitas yang ditingkatkan secara bertahap
selama 12 pekan akan membantu meningkatkan kekuatan dan daya tahan tubuh.
Selain itu, pemilihan makanan yang tepat dan mengatur asupan nutrisi yang
sesuai dengan kebutuhan tubuh juga sangat penting. Terakhir, tidak kalah
pentingnya adalah persiapan mental, yaitu dengan membangun kepercayaan diri
dan mengatur strategi yang tepat untuk menghadapi tantangan di dalam
perlombaan.
Saya menggunakan fitur Training Plan di Strava untuk panduan latihan fisik.
Saya latihan ± 2 kali di hari kerja (biasanya Selasa dan Kamis), dan 1 kali di
akhir pekan. Di luar jadwal tersebut, saya biasanya benar-benar istirahat,
atau sekadar jalan kaki, atau olahraga lainnya. Berikut ini adalah kilasan
dari latihan saya selama 12 pekan.
Latihan Pekan ke-1
Default latihan saya adalah easy run sejauh 10 km dan konsisten saya lakukan
tiap hari Selasa dan Kamis. Meskipun demikian, idealnya kita selipkan latihan
lainnya seperti fartlek run 60 menit = easy run 20 menit + 10x (fast run 1
menit + recovery run 1 menit) + easy run 20 menit. Di akhir pekan, long run
sejauh 20-26 km.