Mungkin saat ini Anda mulai tertarik dengan software open source, tapi Anda kembali ragu karena ada isu negatif terkait open source? Berikut ini beberapa mitos negatif seputar software open source beserta penjelasannya.
1. Open source hanya untuk ahli IT
Mitos ini mungkin terkait dengan anggapan orang awam bahwa Linux itu njelimet, rumit, bikin hidup susah, dan lain sebagainya padahal ia sama sekali belum pernah mencobanya. Atau, pernah mencobanya sekali-sekali, merasa "kok nggak sama kayak yang biasa gue pake yah", dan lalu meninggalkan tanpa pernah mau sedikit beradaptasi. Jadi, inti persoalannya adalah masalah ADAPTASI. Lagipula, open source bukanlah sebatas Linux. Dengan menggunakan Firefox untuk browsing, maka Anda telah menggunakan software open source, begitu halnya untuk software-software open source lainnya. Nah, open source bukan untuk ahli IT saja kan :).
2. Software open source susah didapat
Wah, ini sih masalah ketidaktahuan saja. Hampir semua pembuat software pasti menyediakan sebuah alamat web agar pengguna bisa men-download softwarenya, termasuk open source. Mungkin mitos ini maksudnya "Saya pakai Linux, lalu di mana saya bisa mencari software yang saya butuhkan? Kok saya tidak menemukannya di mall X atau di pinggir jalan Y (refers to penjual cd program bajakan :)." Nah, kalau ini maksudnya, Anda tetap bisa men-download software yang Anda butuhkan di web resmi software tersebut. Atau, Anda bisa memanfaatkan repository dari distro Linux yang Anda gunakan, baik melalui Internet maupun melalui DVD Repository. Murah loh, hanya dengan 5-6 DVD Repository, Anda sebenarnya sudah memiliki ratusan software open source :). DVD Repository ini bisa Anda pesan dari organisasi-organisasi pendukung open source, seperti POSS, Klub Linux, kambing.ui.edu, dll.
3. Tidak cocok untuk perusahaan/bisnis
Banyak perusahaan yang menganggap software open source itu tidak cocok untuk dijalankan di skala enterprise, entah karena gengsi atau dianggap murahan. Hal ini jelas-jelas salah. Dengan strategi IT yang cermat, open source bisa menguntungkan perusahaan. Bahkan, ada perusahaan pengamat pasar yang mengatakan bahwa 85% perusahaan besar menggunakan open source.
4. Open source tidak reliable
Tahukah Anda bahwa infrastruktur Internet yang kita gunakan sekarang ini dibangun oleh software open source? DNS (Domain Name System), sistem yang memberi penamaan pada alamat IP, menggunakan software open source: BIND, yang mana merupakan salah satu program paling critical di dunia. Lalu, untuk urusan web server, software open source pun mendominasinya (lebih dari 60% website di dunia), yakni Apache, yang biasa juga dijalankan di atas sistem operasi open source, baik FreeBSD maupun Linux. Dan masih banyak software open source yang mendukung teknologi Internet sejak awal kelahiran Internet. Kalau Anda pikir open source tidak reliable, berarti Internet juga tidak reliable dong. Masih berpikir open source tidak reliable ? :)
Nah, dengan penjelasan di atas, saya rasa kita tidak perlu lagi mempermasalahkan mitos-mitos tentang software open source di atas. Semoga bermanfaat... :)
No comments :
Post a Comment