BDG Ultra 2024

BDG100. Mendengar namanya saja lutut sudah berasa mau copot. Race ini terkenal dengan elevasi yang lumayan menantang, tanjakan yang bikin meringis, dan pemandangan yang menyegarkan jiwa. Tahun ini? Saya memutuskan untuk ikut gila. Kenapa? Karena konon katanya, di balik setiap tantangan tersembunyi pelajaran berharga.. 🙈


BDG Ultra bukan sekadar lari. Ini pendakian yang panjang dan melelahkan. Jaraknya paling jauh yang pernah saya tempuh. Bayangkan saja, 64K dengan elevasi 3600m+. Sedikit di bawah BTR Ultra 55K yang punya 3700m+. Tapi tetap saja… bikin dengkul gemetar!


Kunci menaklukkan BDG Ultra? Persiapan matang. Idealnya sih begitu. Tapi, persiapan saya kali ini agak… absurd. Jadi begini ceritanya…


BDG Ultra 64K


Semua gara-gara marathon. Latihan saya fokus ke Pocari Sweat Run (sebagai pacer) dan Maybank Bali Marathon (sebagai peserta). Masalahnya? Jarak keduanya dekat banget dengan BDG Ultra. Sempat sekali saya latihan trail run, itu pun acara hash di Karangasem, Bali. Lucunya, ini malah bikin performa saya di Bali Marathon ambyar! Tapi ternyata, malah membantu di BDG Ultra.


Setelah Bali Marathon, saya cuma fokus recovery. Percaya sama konsep supercompensation. Berharap bisa ajaib tampil prima di kedua race. Ya, namanya juga usaha.