OSGX, Linuxnya Anak ITB

Mungkin judul di atas sedikit berlebihan, terkesan menggeneralisasi bahwa semua distribusi Linux yang digunakan oleh civitas akademik ITB adalah OSGX. Perlu diperhatikan, bahwa distro Linux yang digunakan oleh warga ITB saat ini ada bermacam-macam, antara lain: Ubuntu, Fedora, PCLinuxOS, dll. Kata-kata "Linuxnya Anak ITB" di atas merupakan tagline yang saya berikan untuk OSGX, sebuah distro Linux yang pernah saya dan teman-teman kembangkan. Tulisan berikut akan mengulas tentang OSGX sebagai sistem operasi open source alternatif yang patut diperhitungkan, khususnya oleh civitas akademik ITB.

Apa itu OSGX?

OSGX merupakan distro Linux untuk pendidikan di Indonesia, khususnya ITB. OSGX merupakan sistem operasi yang dilengkapi dengan berbagai aplikasi yang dibutuhkan oleh civitas akademik, baik perkuliahan maupun kebutuhan lainnya.

Distro Linux?

Saat pertama mendengar kata "distro" yang terlintas di pikiran kita mungkin adalah sebuah factory outlet yang kini sedang menjamur di kota Bandung. Sesungguhnya, yang dimaksud dengan distro Linux di sini sangat jauh artinya dari distro factory outlet tersebut. Linux sebenarnya hanyalah sebuah kernel, yakni inti level rendah dari sebuah sistem operasi yang diimplementasikan secara bebas (gratis) yang serupa dengan UNIX. Sedangkan distribusi Linux (atau distro Linux) adalah sebuah bundel sistem operasi yang terdiri dari kernel dan aplikasi-aplikasi lainnya.

Mengapa OSGX?

Saat ini sudah ada banyak distro Linux yang sangat populer, seperti Ubuntu, Fedora, PCLinuxOS, dll. Lantas, mengapa saya dan teman-teman malah membuat distro Linux lagi? Sebelum menjawabnya, saya ingin sedikit berbagi cerita.

Saya pertama kali mengenal Linux tahun 2004 ketika baru menjadi mahasiswa. Saat itu asisten mewajibkan praktikum harus di atas Linux (Fedora). Beberapa waktu kemudian, saya ingin menginstal Linux di komputer rumah dan kebetulan saat itu saya memiliki CD Ubuntu. Setelah berhasil menginstalnya, saya kecewa karena tidak bisa meng-compile program seperti yang biasa saya lakukan di lab. Akhirnya saya pindah haluan ke Fedora (distro yang diinstal di lab) dan urusan meng-compile program pun beres. Lalu, ada keinginan untuk mendengarkan musik atau menonton film sambil coding, dan ternyata Fedora tidak bisa memenuhinya karena codec-nya belum didukung. Begitu juga untuk meng-compile Pascal atau Java, ternyata secara default Fedora belum mendukungnya.

Dulu saya tidak tahu di mana saya bisa men-download aplikasi-aplikasi yang saya perlukan karena ada begitu banyak dependensi pada aplikasi-aplikasi yang berjalan di Linux. Setelah men-download installer suatu aplikasi, ternyata aplikasi tersebut tidak bisa diiinstal karena butuh aplikasi lainnya, begitulah masalah dependensi di Linux. Beberapa waktu kemudian, saya akhirnya tahu bahwa ternyata distro-distro Linux pada umumnya menyediakan suatu server repository, di mana pengguna bisa men-download, menginstal, atau meng-upgrade aplikasi melalui sistem repository tersebut dengan sangat mudah dan tentunya gratis. Sayangnya, menghubungkan komputer di rumah dengan server repository tersebut adalah hal yang sulit karena keterbatasan akses Internet yang saya miliki (koneksi saya masih dialup GPRS).

Nah, beranjak dari situ kami berempat (saya, Wisnu, Paul, Ahmy) yang memiliki pengalaman yang tidak jauh beda, berinisiatif untuk membuat sebuah distro Linux yang lengkap dengan seluruh aplikasi yang dibutuhkan oleh target pengguna. Karena target pengguna OSGX adalah civitas akademik ITB, maka OSGX berisi aplikasi-aplikasi untuk perkuliahan sesuai dengan masing-masing jurusan. Dengan demikian, pengguna cukup menginstal distro Linux ini dan seluruh aplikasi yang dibutuhkannya sudah tersedia, tanpa perlu memikirkan bagaimana dan dari mana men-download aplikasi yang diperlukan di dalamnya. Software yang dibundel di dalam OSGX merupakan free/open source software (FOSS) alternatif dari proprietary software yang biasa digunakan oleh pengguna.

Dengan demikian, OSGX bisa menjawab 2 masalah utama pengguna Linux awam pada umumnya, yakni: isu sulitnya mencari software yang dibutuhkan (karena tidak tahu ada repository), dan infrastruktur Internet tidak memadai untuk men-download dari repository.

Fitur OSGX?

Dalam mengembangkan OSGX ini, kami mengadakan survey ke calon pengguna. Dari survey tersebut didapatkan bahwa kebutuhan utama pengguna OSGX adalah akademik, hiburan, dan internet. Dari situ, kami menyusun program-program apa saja yang harus dimasukkan ke dalam OSGX. Hasilnya, untuk saat ini sudah tersedia 3 versi OSGX, yakni:
  1. OSGX 1.0 Basic, mendukung multimedia dan kebutuhan umum lainnya, tapi belum ada aplikasi penunjang akademik yang spesifik untuk program studi tertentu.
  2. OSGX 1.0 Informatics, untuk program studi Teknik Informatika, kebanyakan berisi development tools yang open source.
  3. OSGX 0.8 Full, untuk semua program studi di ITB.

Adapun daftar perangkat lunak yang terkandung di dalamnya, bisa dilihat secara lengkap di sini. Penasaran? Langsung saja download, dan silakan menginstalnya atau gunakan DVD tersebut sebagai LiveCD. LiveCD artinya menggunakan OSGX tanpa menginstalnya ke harddisk dan tanpa kuatir akan mempengaruhi data Anda di harddisk.

Bagaimana memperoleh OSGX?

OSGX bisa Anda peroleh secara gratis yakni dengan cara men-download berkas .iso nya di sini, lalu silakan Anda burn ke dalam DVD, dan mulai menggunakannya, serta membagi-bagikannya. Selain itu, kami juga membagi-bagikan DVD-nya secara gratis pada acara-acara tertentu, seperti pada acara seminar "Open Source, A New Way in Education" yang lalu. Ada kemungkinan bulan depan kami membagi-bagikan DVD OSGX gratis lagi loh :).



Ingin berkontribusi di OSGX?

Silakan saja langsung bergabung di osgx community. Kami akan senang hati jika Anda mau bergabung bersama kami, baik dalam tim development maupun tim artwork. Alangkah bagusnya jika ada edisi OSGX khusus untuk program studi / fakultas Anda, misalnya OSGX Science, OSGX Industrial, dll :), hal ini saya pikir lebih baik dibandingkan OSGX Full Edition.

Akhir kata, pengembangan OSGX ini adalah contoh nyata keunggulan software open source. Jika kita merasa tidak cocok dengan software open source yang ada, kita bisa dengan legal memodifikasinya untuk kebutuhan kita. Hal ini lah yang tidak akan bisa kita dapatkan jika kita menggunakan software proprietary. :)

[update 2010] Karena kesibukan masing-masing pengembang, project OSGX ini terpaksa kami discontinue :(. Jika ingin menanyakan hal-hal berkaitan tentang OSGX, silakan tinggalkan komentar di bawah ini. Terima kasih.

No comments :