Tetap Tangguh, Terus Bertumbuh

Selamat Hari Kemerdekaan ke-76! Hari ini kita memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-76. Pesan Presiden di tahun ini sangat menarik, yaitu "Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh". Berikut ini kutipan dari naskah lengkap pidato Presiden di sidang tahunan MPR 2021.


Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh, yang menjadi semboyan Bulan Kemerdekaan pada tahun ini, hanya bisa diraih dengan sikap terbuka dan siap berubah menghadapi dunia yang penuh disrupsi.


Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh, hanya bisa dicapai jika kita semua bahu-membahu dan saling bergandeng tangan dalam satu tujuan.


Kita harus tangguh dalam menghadapi pandemi dan berbagai ujian yang akan kita hadapi dan kita harus terus tumbuh dalam menggapai cita-cita bangsa.



Dari pesan Presiden di atas saya belajar ada dua hal yang harus kita miliki di masa-masa seperti sekarang ini, yaitu resilience dan growth mindset.


Resilience

Tahun lalu, tiga bulan setelah pandemi resmi dinyatakan terjadi di Indonesia, saya menulis artikel tentang tiga fase yang akan kita hadapi di masa pandemi (serta bagaimana kita sebaiknya bersikap), yaitu: Reaction, Resilience, Recovery.

  • Pada fase Reaction, yaitu dalam menghadapi krisis kesehatan, kita harus fokus pada sumber daya manusia supaya tetap sehat dan produktif.
  • Pada fase Resilience, yaitu dalam menghadapi perlambatan ekonomi, kita harus fokus pada ketangguhan dan kontinuitas bisnis.
  • Lalu pada fase Recovery, yaitu dalam menghadapi pemulihan ekonomi dan kesehatan, kita harus fokus pada strategi proaktif.


Resilience, dalam bahasa Indonesia, artinya ketangguhan. Menurut KBBI, "tangguh" berarti sukar dikalahkan; kuat; andal. Sementara itu, dalam bahasa Inggris, "resilience" berarti kemampuan untuk menjadi bahagia / sukses kembali setelah suatu hal yang sulit / buruk terjadi.


Resilience ini erat kaitannya dengan passion dan persistence. Dalam bahasa Inggris, "passion" (semangat / gairah) berarti ketertarikan / perasaan yang sangat kuat. Sementara itu, "persistence" (kegigihan / ketekunan) berarti terus ada / eksis melampaui waktu yang biasa dan terus mengerjakan sesuatu meskipun menghadapi kesulitan.


Dr. Angela Duckworth dalam bukunya yang berjudul "Grit" memaparkan bahwa kesuksesan itu tidak hanya bergantung pada talenta saja, tetapi lebih bergantung pada usaha kita. Talenta menentukan seberapa cepat keahlian kita meningkat jika kita melakukan suatu usaha. Kesuksesan terjadi ketika kita berusaha dengan menggunakan keahlian tersebut.

  • Skill = Talent x Effort
  • Achievement = Skill x Effort
  • Thus, Achievement = Talent x Effort2



Kembali tentang "resilience" (ketangguhan), Dr. Lucy Hone memaparkan pengalaman pribadi dan hasil penelitiannya tentang tiga hal yang dilakukan oleh orang yang tangguh saat mengalami sesuatu hal yang buruk.

  • Memahami bahwa penderitaan adalah bagian dari kehidupan. Tidak ada hidup yang sempurna seperti yang biasa dicitrakan di social media.
  • Mengarahkan perhatian ke hal-hal yang bisa disyukuri, atau tetap bersyukur meskipun dalam situasi yang tidak menyenangkan.
  • Mengerjakan hal-hal yang bisa membantu kita menjadi lebih baik, bukan yang malah menyakiti diri kita.



    Dari beberapa pemaparan di atas, kita bisa pelajari bahwa untuk memiliki resilience (ketangguhan) itu kita harus memiliki passion (semangat), persistence (ketekunan), self-acceptance (penerimaan diri), gratitude (rasa bersyukur), dan positive attitudes (sikap positif).


    Growth Mindset

    Selain ketangguhan (resilience), kita pun hendaknya memiliki pola pikir bertumbuh (growth mindset), bukan pola pikir yang tetap (fixed mindset).


    Prof. Carol Dweck memaparkan penelitiannya bahwa orang-orang yang memiliki growth mindset berprinsip bahwa kecerdasan itu bisa dikembangkan (bukan hal yang tidak bisa diubah) dengan cara terus belajar hal-hal baru, sehingga mereka akan memiliki kecenderungan sbb:

    • Menerima tantangan, bukan menghindarinya.
    • Tekun ketika menghadapi masalah, pantang menyerah.
    • Menghargai proses sebagai jalan menuju keahlian.
    • Belajar dari kritik dan feedback negatif yang bermanfaat.
    • Mencari inspirasi dari kesuksesan orang lain.



    Bill Eckstrom menambahkan bahwa hanya ketika kita berada di dalam situasi yang tidak nyaman lah kita akan terus bertumbuh. What makes you comfortable can ruin you, and only in a state of discomfort can you continually grow. Ketidaknyamanan yang dimaksud adalah situasi yang bersifat complexity (lingkungan yang susah diprediksi tetapi masih bisa dikendalikan), bukan bersifat chaos, stagnation, atau order.



    ***


    Tahun lalu, dalam rangka hari Kemerdekaan RI ke-75, saya menulis artikel tentang Memaknai Kemerdekaan. Kemerdekaan bukanlah semata-mata hanya tentang kebebasan, melainkan juga tentang tanggung jawab (responsibility) kita untuk menentukan nasib kita sendiri (autonomy) dan kemampuan untuk menjadi sosok yang lebih baik dari sebelumnya (improvement).


    Upacara Virtual HUT RI 76 @ Suitmedia


    Tahun ini saya memaknai hari Kemerdekaan RI ke-76 sebagai pengingat untuk tetap tangguh dan terus bertumbuh. Tetap tangguh (memiliki resilience) sehingga kita bisa menjadi bahagia / sukses kembali meskipun pandemi ini belum selesai dan tidak jelas ujungnya. Terus bertumbuh (memiliki growth mindset) sehingga kita bisa melihat pandemi ini sebagai tantangan supaya kita terus belajar hal-hal baru dan menjadi pribadi yang lebih baik.


    Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa, senantiasa meridai dan mempermudah upaya kita semua untuk tetap tangguh dan terus bertumbuh, dalam meraih Indonesia Maju yang kita cita-citakan. Merdeka!!


    No comments :