TEDxJakarta 2011

Great minds discuss ideas. Not just any idea, but ideas that worth spreading. Great! That's one word to describe about TEDxJakarta last week. Saya mengenal TED beberapa tahun yang lalu, lalu mengetahui adanya TEDx di Jakarta sejak tahun lalu, tepatnya pada 5th TEDxJakarta di Umar Ismail Hall. It was great. Now it's greater. Hari Sabtu yang lalu, TEDxJakarta yang ketujuh digelar di JIS. Animo penggemar TED di tanah air untuk acara ini tampaknya sangat tinggi, terlihat dari 700an kursi yang fully-booked dalam waktu kurang dari 1 jam setelah registrasi dibuka. Pada TEDxJakarta kemarin ada 3 sesi dengan 9 pembicara utama, yang semuanya dirangkum dengan tema "The Journey to Return".

Jubing at TEDxJakarta 2011 | © falfi.strife

Session 1: The Golden Rule

Sesi ini dibuka dengan video yang memaparkan bahwa sebenarnya semua kepercayaan itu mengajarkan manusia bahwa segala sesuatu yang kita kehendaki supaya orang perbuat kepada kita, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Treat others as you would want them to treat you.

Siti Musdah Mulia – interfaith peace advocate, aktif di Indonesian Conference on Religion for Peace. Beliau meyakini bahwa inti dari agama adalah kasih sayang (compassion). Beliau menentang kekerasan atas nama agama yang sering terjadi belakangan ini, serta tidak setuju dengan ajaran yang tidak menghargai orang yang berbeda kepercayaan. Intinya, agama itu seharusnya jadi sumber inspirasi perdamaian.



Didik Nini Thowok – cross gender dancer, memperagakan tariannya di panggung TEDxJakarta sekaligus sebagai pembicara kedua. Setelah selesai menari dan ganti pakaian lengkap di atas panggung *WTHLOL*, ia bercerita tentang awal karir dan kehidupannya. Lahir dari ayah Chinese dan ibu Jawa, ia sering didiskriminasi teman-temannya. Apalagi sejak menekuni dunia tarian cross gender, ia sering dibilang banci. Dengan ketekunan dan kerja kerasnya, akhirnya Didik sukses dan menjadi terkenal sampai sekarang. Ia berserah pada Tuhan, katanya, bagi Tuhan tidak ada yang mustahil.



[TED Video] Ron Gutman – CEO and founder of HealthTap, memaparkan penelitiannya mengenai senyum. Ternyata senyum itu memiliki dampak yang positif terhadap kehidupan kita. Kesimpulan dari penelitian Ron Gutman adalah: Whenever you want to look great and competent, improve your marriage, reduce your stress, tap into a superpower and help yourself and others, live longer, healthier happier lives … SMILE! :)



Session 2: Progress with Purpose

John Hardy – green enterpreneur, memberikan pandangan mengenai bisnis yang sustain, yang peduli lingkungan. Ia mendirikan Green School di Bali. Bangunan sekolahnya dibangun dari bambu. Semua peralatan belajar-mengajarnya dipilih dari bahan-bahan yang ramah lingkungan. John menceritakan proses pembangunan Green School, dari nol sampai jadi keren sekali. He said, bamboo is the future of green environment. Topik yang sama pernah ia bawakan di TED Global 2010 di Oxford, Inggris.



Ewa Wojkowska – innovation connector, mengundurkan diri dari pekerjaannya di PBB untuk membangun Kopernik. Kopernik merupakan sarana yang menjembatani antara life-changing technology dengan kebutuhan masyarakat kelas bawah di negara berkembang. Teknologi yang disediakan melalui Kopernik ini sebetulnya cukup sederhana namun fungsinya sungguh berguna buat rakyat kecil. Menurut Ewa, socially focused technology can improve the quality of our people lives.



Ridwan Djamaluddin – ocean scientist, adalah pimpinan tim yang membangun sistem deteksi dini tsunami di Indonesia. Beliau menjelaskan gambaran kinerja teknologi sistem deteksi dini tsunami dan hasil survey tentang reaksi masyarakat menjelang terjadinya tsunami. Menurut beliau, untuk mengurangi risiko bencana tsunami diperlukan keseimbangan antara implementasi teknologi dengan respon yang tepat dari masyarakat sekitar lokasi bencana.

Derek Sivers – music enterpreneur, memaparkan tentang uncommon sense. Karena ini 'uncommon sense', Anda perlu memahami konteks dan latar belakang dari pernyataan kesimpulan yang akan saya tuliskan di sini. Ada empat hal yang ia sampaikan secara singkat tapi jelas -- keempat hal ini juga dibahas di dalam blognya. Wisdom of Crowds: The average is greater than the greatest. Social vs Market: Market norms destroy social norms. Gut feeling: Your gut is smarter than your head. 50 Pounds of Pot: Quantity = Quality.

[TED Video] Deb Roy – MIT researcher, mempresentasikan penelitiannya tentang bagaimana bayi belajar berbicara. Ia memasang kamera video di rumahnya dan menganalisis setiap pergerakan dan suara yang ada.



Session 3: Forgotten Wisdom

[TEDxJakarta You] M. Noer – fanatic TEDster, sengaja datang jauh-jauh dari Surabaya untuk menghadiri event-event TEDxJakarta sebelumnya. Pada event kali ini, Noer mengajukan diri menjadi pembicara TEDxJakarta You dan berhasil lolos 'audisi' oleh panitia. Noer membagikan tips membaca dengan cepat. Intinya, supaya kita dapat membaca dengan cepat, jangan bersuara saat membaca dan jangan baca kata per kata.



Muljadi Pinneng Sulungbudi – underwater photographer. Berawal dari hasil foto dari pocket camera yang ternyata membawanya sebagai juara fotografi underwater, ia pun akhirnya memiliki kamera SLR sebagai bekal fotografi underwater selanjutnya. Sepanjang presentasinya, audiens disuguhi foto-foto bawah laut yang membuat kita bangga tinggal di negara dengan panorama bawah laut paling indah di dunia. Menurut founder Divemag Indonesia ini, foto merupakan sarana yang paling tepat untuk memperkenalkan keindahan alam Indonesia kepada semua orang.



Zaini Alif – traditional games expert, menyampaikan hasil penelitiannya bertahun-tahun tentang permainan traditional di Indonesia dan seluruh dunia. "Kalau yang lain sibuk meneliti teknologi, saya malah meneliti hom pim pah alai hom gambreng," canda founder Komunitas Hong (Pusat Kajian Mainan Rakyat) ini. Meskipun penelitiannya tentang mainan, tapi bukan berarti hal itu penelitian main-main. Setiap permainan tradisional di Indonesia ternyata memiliki kemiripan dengan permainan tradisional di seluruh dunia. Dan yang paling menarik, ada banyak filosofi hidup di balik setiap permain tradisional tersebut.



Jubing Kristianto – acoustic folk guitarist, tampil sebagai pembuka event TEDxJakarta 2011 membawakan lagu OST Mission Impossible dengan petikan gitar akustiknya. Lalu di sesi ketiga, ia tampil lagi membawakan beberapa lagu, sebelum menceritakan perjalanan hidupnya dalam bermain gitar. Secuplik kisah hidupnya yang paling menarik adalah ternyata Jubing 'sempat' berprofesi sebagai jurnalis selama 13 tahun, sebelum akhirnya alih profesi yang sesuai passionnya, yakni menjadi gitaris. And he succeeds...



Pak Raden – storytelling legend, adalah secret speaker di acara TEDxJakarta yang lalu. Tampil dengan ditatih panitia, Pak Raden - saat ini berusia 78 tahun - langsung mendongeng di atas panggung. Berbekal papan tulis, beliau menceritakan kisah seorang raja yang sedang galau, mencari kebahagiaan. Gaya bercerita beliau classic, disertai humor yang menarik. Di akhir cerita, sang raja akhirnya mengetahui bahwa bahagia itu bukanlah ketika memiliki banyak harta, bisa makan enak atau bisa jalan-jalan ke mana saja, namun kebahagiaan bisa diperoleh ketika kita berbagi dengan sesama.

Penampilan Pak Raden menutup rangkaian sesi acara TEDxJakarta 2011, sambil diiringi standing ovation yang luar biasa, melebihi standing ovation yang paling ramai sebelumnya (Zaini Alif). Hal lain yang menarik di antara sesi-sesi tersebut adalah sebuah video karya Edward Suhadi tentang perjalanannya meliput kegiatan Indonesia Mengajar di Halmahera Utara. Video tersebut menunjukkan bagaimana TEDxJakarta bisa menginspirasi orang-orang untuk melakukan hal-hal yang luar biasa. Salut untuk seluruh TEDxJakarta team & volunteer, yang di tengah-tengah kesibukan mereka, bersedia meluangkan waktu dan tenaga untuk mengadakan event yang menginspirasi kita semua. God bless you.
"Ideas can be life-changing. Sometimes all you need to open the door is just one more good idea." – Jim Rohn

No comments :